2. TETAP BELAJAR SEKALIPUN DI DEPAN SINGA
|
Abul Hasan Bunan bin Muhammad bin Hamdan adalah salah
seorang ulama yang dikenal banyak memiliki karomah.
Suatu saat karena dia berani mengingkari Ibnu Thulun,
maka dia dihukum dan dicampakkan di depan singa. Sang singa pun menciuminya
tetapi anehnya dia tidak menerkam Abul Hasan. Akhirnya, dia pun dibebaskan.
Orang-orang merasa heran dengan kejadian tersebut. Seorang pernah bertanya
kepada beliau: "Bagaimana perasaan Anda tatkala berada di depan
singa?" Beliau menjawab: "Saya tidak cemas sama sekali, bahkan
saat itu saya sedang memikirkan tentang air liur binatang buas serta
perbedaan pendapat di kalangan ulama ahli fiqih, apakah suci ataukah najis!!!"
(al-Bidayah wa Nihayah 12/158 oleh Ibnu Katsir).
|
3. RELA DIPUKUL ASALKAN MENDAPAT HADITS
|
Dalam biografi Hisyam bin Ammar disebutkan bahwa dia
pernah masuk kepada Imam Malik tanpa izin seraya mengatakan: "Ceritakanlah
kepaku hadits." Imam Malik mengatakan: "Bacalah." Hisyam
berkata: "Tidak, yang saya inginkan adalah engkau menceritakan
kepadaku hadits." Tatkala Hisvam sering mengulang-ngulang hal itu,
maka Imam Malik mengatakan: "Wahai pelayan, pukullah dia sebanyak
lima belas kali." Pelayan pun memukul Hisyam lima belas kali lalu
membawanya kepada Imam Malik. Hisyam berkata kepada Imam Malik:
"Kenapa engkau menzholimiku? Engkau telah memukulku tanpa dosa yang
kuperbuat. Aku tidak menghalalkanmu." Imam Malik berkata:
"Terus, apa tebusannya?" Hisyam menjawab: "Tebusannya
adalah engkau menceritakan kepadaku lima belas hadits." Maka beliau
pun menceritakan lima belas hadits kepada Hisyam. Hisyam berkata lagi
kepada Imam Malik: "Tolong tambahi lagi pukulannya sehingga Anda
menambahi lagi hadits untukku." Mendengar itu, Imam Malik tertawa
seraya mengatakan: "Pergilah kamu." (Siyar Alam Nubala 3/4093
oleh adz-Dzahabi, cetakan Baitul Afkar)
Mirip dengan hal ini adalah kisah rihlah (perjalanan
jauh untuk menuntut ilmu) yang dilakukan oleh Yahya bin Ma'in dan Ahmad
bin Hanbal. Dikisahkan, ketika mereka hendak pulang, mereka singgah di
Imam Abu Nu'aim Fadhl bin Dukain karena Yahya bin Ma'in ingin mengetes
hafalannya. Setelah Imam Abu Nu'aim tahu bahwa dirinya sedang dites, maka
dia menendang Yahya bin Ma'in. Akhirnya, Imam Ahmad berkata kepada Yahya:
"Bukankah sudah kukatakan kepadamu jangan mengetesnya karena dia
adalah seorang yang kuat hafalannya." Yahya berkata: "Demi
Alloh, sungguh tendangannya lebih aku sukai daripada semua perjalananku
ini." (ar-Rihlah fi Tholabil Hadits hlm. 207 oleh al-Khothib
al-Baghdadi)
|
4. PULUHAN RIBU ORANG HADIR
DI MAJELIS MEREKA
|
Sejarah ulama dahulu sangat
harum dengan semangat menuntut ilmu. Banyak di antara mereka
berdesak-desakan membanjiri majelis ilmu. Berikut ini beberapa
buktinya:
·
Diperkirakan bahwa jumlah
orang yang hadir di majelis ilmu Ashim bin Ali sebanyak seratus enam
puluh ribu orang. (Tarikh Baghdad 12/248)
·
Diperkirakan bahwa jumlah
orang yang hadir di majelis ilmu Sulaiman bin Harb sebanyak empat puluh
ribu orang. (al-Jarh wa Ta'dil 4/108)
·
Diperkirakan bahwa jumlah
orang yang hadir di majelis ilmu Imam Bukhori sebanyak dua puluh ribu
orang lebih. (al-Jami' li Akhlaq Rowi 2/53)
·
Diperkirakan bahwa jumlah
orang yvang hadir di majelis ilmu Abu Muslim al-Kajji sebanyak empat
puluh ribu orang lebih. (Tarikh Baghdad 6/1211)
Dan masih banyak lagi data
lainnya. (Dinukil dari Qoshoshun wa Nawadir li Aimmatil Hadits hlm.
70-72 oleh Dr. Ali bin Abdillah ash-Shoyyah)
Subhanalloh, pemandangan
yang menakjubkan. Adapun pada zaman sekarang, kebanyakan manusia malah
membanjiri tempat-tempat maksiat. Hanya kepada Alloh kita mengadukan
semua ini!!!
|
5. SEMANGAT MENULIS YANG
MENAKJUBKAN
|
As-Sam'ani menceritakan
bahwa Imam al-Baihaqi pernah tertimpa penyakit di tangannya, sehingga
jari-jemarinya dipotong semua, hanya tinggal pergelangan tangan saja.
Sekalipun demikian, beliau tidak berhenti dari menulis, beliau
mengambil pena dengan pergelangan tangannya dan meletakkan kertas di
tanah seraya memeganginya dengan kakinya, lalu menulis dengan tulisan
yang indah dan jelas. Demikianlah hari-harinya, sehingga setiap hari
dia dapat menulis dengan tangannya kurang lebih sepuluh lembar.
"Sungguh, ini adalah pemandangan sangat menakjubkan yang pernah
saya lihat darinya," kata as-Sam'ani. (at-Tahbir fil Mu'jam Kabir
1/223)
Termasuk semangat yang
menakjubkan pula adalah semangat Imam Ibnu Aqil yang telah menulis
sebuah karya terbesar di dunia yaitu al-Funun. Tahukah Anda berapa
jilid kitab tersebut? Sebagian mengatakan sebanyak 800 jilid dan ada
yang mengatakan 400 jilid. Imam adz-Dzahabi berkata: "Belum pernah
ada di dunia ini kitab yang lebih besar darinya. Seseorang pernah
menceritakan kepadaku bahwa dia pernah mendapati juz yang empat ratus
lebih dari kitab tersebut." (Tarikh Islam 4/29)
Sekalipun demikian besarnya
kitab ini, tetapi sayangnya kitab ini termasuk perbendaharan umat Islam
yang hilang, belum diketahui sampai sekarang kecuali hanya satu jilid
saja yang ditemukan di perpustakaan Paris dan dicetak dalam dua jilid
pada tahun 1970-1971. (Muqoddimah Kamil Muhammad Khorroth terhadap Zahrul
Ghushun min Kitabil Funun hlm. 6)
|
6.
BERKALI-KALI KHATAM KITAB, TIDAK BOSAN
|
Al-Muzani
berkata: "Saya membaca kitab Risalah karya asy-Syafi'i sejak
lima tahun yang lalu, setiap kali aku membacanya saya mendapatkan
faedah baru yang belum aku dapatkan sebelumnva." (Manaqib
Syafi'i hlm. 114 oleh al-Aburri)
Ibnu
Basykuwal menceritakan bahwa Abu Bakr bin Athiyyah mengulang-ngulang
membaca kitab Shohih Bukhori sebanyak 700 Kali (ash-Shilah
2/433)
Disebutkan
dalam biografi Abbas bin Walid al-Farisi bahwa ditemukan dalam
sebagian akhir kitabnya suatu tulisan. "Saya telah membacanya
sebanyak 1.000 kali. !!! (Thobaqot Ulama Afrika wa Tunis hlm. 224)
Abdulloh
bin Muhammad, ahli fiqih dari Irak, beliau pernah membaca kitab
al-Mughni karya Ibnu Qudamah (sekarang tercetak dengan 15 jilid)
sebanyak 23 kali!! (Dzail Thobaqot Hanabilah 2/411)
|
7.
MENGUSIR KANTUK DENGAN MEMBACA
|
Ibnul
Jahm berkata: "Apabila kantuk menyerangku pada selain waktu
tidur, maka saya segera mengambil kitab hikmah, lalu saya mendapati
hatiku berbunga-bunga kegirangan ketika mendapatkan ilmu." (al-Hayawan
1/53 oleh al-Jahidz)
Subhanalloh,
bandingkan hal ini dengan perbuatan sebagian kita yang membaca
justru dengan niat sebagai pengantar tidur!!
|
8.
TRIK AGAR TETAP BELAJAR
|
Imam
Ibnu Tabban adalah seorang ulama yang bersemangat sangat tinggi
dalam menuntut ilmu, sehingga dia pernah mempelajari kitab
al-Mudawwanah sebanyak 1000 kali!!!
Dia
pernah berkata tentang dirinya: "Dahulu ketika saya awal-awal
menuntut ilmu, saya gunakan seluruh malam untuk belajar, sehingga
ibuku pernah melarangku dari membaca di malam hari. Akhirnya saya bersiasat
untuk membuat lampu dan menaruhnya di bawah tempat tidur lalu saya
berpura-pura tidur. Ketika saya rasa bahwa ibuku benar-benar telah
tidur, maka saya keluarkan lampu dan melanjutkan belajar." (Tartibul
Madarik 1/78 al-Qodhi Iyadh) .
Saudaraku,
renungkanlah kisah di atas baik-baik. Dia meninggalkan keinginan
dirinya dan berjuang melawan hawa nafsunya demi menuntut ilmu dan
menjaga semangat tersebut agar tidak luntur. (Ma'alim fi Thoriq
Tholabil Ilmi hlm. 69 oleh Abdul Aziz as-Sadhan).
|
|
9. WAKTU LIBUR TETAPI TETAP HADIR
|
Jika Alloh telah memberimu nikmat semangat
untuk menuntut ilmu maka jagalah nikmat tersebut. Jangan sampai
ia menghilang darimu karena ia adalah pertanda bahwa Alloh
menghendaki kebaikan bagimu. Al-Askari menyebutkan bahwa Abui
Hasan al-Karkhi berkata: "Saya selalu menghadiri majelis
ilmu Abu Hazim pada hari Jum'at padahal hari itu tidak ada
pelajaran. Aku lakukan hal itu agar kebiasaanku menghadiri
majelis ilmu tidak hilang." (al-Hatstsu 'ala Tholabil Ilmi
hlm. 78).
Saudaraku, renungkanlah kisah di atas
baik-baik. Dia meninggalkan keinginan dirinya dan Bandingkanlah
hal ini dengan sikap sebagian kita yang malas menghadiri majelis
ilmu dengan alasan-alasan lagu lama "maaf saya lagi
sibuk", "maaf saya lagi banyak urusan", dan
sebagainya. Alangkah indahnya ucapan penyair:
رَأَيْتُ النَّاسَ
يَشْكُونُ الزَّمَانَا
وَمَالِزَمَانِنَا
عَيْبٌ سِوَانَا
نَعِيْبُ زَمَانَنَا
وَالْعَيْبُ فِيْنَا
وَلَوْ نَطَقَ
الزَّمَانُ بِهِ رَمَانَا
Saya melihat banyak manusia mengeluh tentang
waktu
Padahal tidak ada kesalahan pada waktu selain
kita sendiri
Kita mencela waktu padahal yang salah adalah
diri kita sendiri
Seandainya saja waktu bisa bicara tentu akan
marah kepada kita. (Manaqib Imam Syafi'i hlm. 65 oleh al-Aburri)
|
10. KITAB, SAINGAN TERBERAT
|
Kebiasaan Imam Zuhri, kalau masuk rumah maka
beliau meletakkan kitab-kitabnya bertumpukan di sekitarnya.
Beliau menikmati kesibukannya tersebut sehingga lalai dari
segala urusan dunia lainnya. Suatu saat istrinya pernah berkata
padanya: "Demi Alloh, sungguh kitab-kitab ini lebih berat
bagiku daripada tiga istri sainganku!!!" (Wafayatul A'yan
4/177-178 oleh Ibnu Khollikan).
|
WALLOHU A'LAM. semoga bermanfaat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar